Tuesday, July 27, 2010

RINDU BELAHAN JIWA

Bintang malam, katakan padanya,
Kuingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi, katakan padanya,
Biar kudekap erat waktu dingin merengguknya

Tahukah engkau wahai langit?
Kuingan bertemu membelai wajahnya,
Kupasang hiasan angkasa yang terindah hanya untuk dirinya

Puisi rindu ini kuciptakan hanya untuk belahan jiwaku tercinta
Walau hanya untaian kata sederhana,
Ijinkan ku ungkap segenap rasa kerinduanku!

Tuesday, July 13, 2010

MASIH SAJA DIAM

Masih saja kau diam,
Saat kutawarkan surga dalam hatiku,
Istana untuk kediamanmu,
Keagungan untuk namamu,
Kesetiaan tersematkan dalam wajahku,
...masih saja kau diam,
Saat tegurku berulang,
Sapaku terbang membentang,
Nafas kupertaruhkan,
Menunggu jawaban tak beralasan,
Sampai kapan kau diam?
Menyiksaku dalam pelukan,
Menabur luka pada bibir yang terbungkam,
Membuat cintaku lebur tanpa harapan.


                                                              Embun Pagi

Sunday, July 12, 2009

Bidadariku

Kupinta setangkai bunga pada Tuhan, Dia memberiku seikat kembang
Kupinta bintang saat malam kelam, Dia menampakkan Bulan yang gemerlap
Kupinta sedetik pada-Nya, Dia memberiku hari yang Indah
Kupinta bidadari tuk menemaniku, Dia menghadirkan kau untukku.

Friday, July 3, 2009

LITOTES

Aku hanyalah sebuah kata yang takkan terlihat dalam kumpulan kalimat,
Aku hanyalah setitik embun yang kan sirna dalam terpaan cahaya mentari,
Aku hanyalah sebutir pasir dalam hamparan pantai,
Aku hanyalah sebuah makna yang samar dan takkan terjamah dalam karya sang pujangga,
Tp, Aku punya rasa cinta yang besar untuk kupersembahkan padamu!

Tuesday, June 30, 2009

SEDERHANA

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti kata yang diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti isyarat awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

SANG PERAGU

Ragukanlah bintang itu adalah api
Ragukanlah matahari itu diam
Ragukanlah kebenaran itu dusta
Tapi jangan kau ragukan cintaku

CINTA ABADI

Pada bulan kusampaikan lamunan
Pada langit kuadukan pahit
Pada bintang kukabarkan riang
Pada tanah kuhaturkan gelisah

Pada air kuucapkan getir
Pada bumi kuutarakan sunyi
Pada bukit kukeluhkan sakit
Pada gunung kutunjukkan murung

Pada dirimu kuptrikan Cinta
CINTA YANG ABADI